Apa saran terbaik bagi INTP?




Saya setiap bangun tidur atau mau tidur harus punya sesuatu yang bisa dibaca. Dan pagi ini saya tidak sengaja menemukan thread "Apa saran terbaik bagi INTP?" sekaligus menemukan jawaban luar biasa dari seseorang yang saya tertarik untuk menyimpannya di sini, di blog saya. Jawaban saran yang dibumbui kepenuh pengertian akan kepribadian saya yang rumit.

***

Apa saran terbaik untuk INTP?

Marinda Shanie menjawab:

Saya tidak mengatakan ini terbaik, tapi sebagai seseorang yang hidup dengan INTP , saya hanya ingin berbagi.

INTP itu fungsi kognitifnya adalah Ti - Ne - Si - Fe

Jadi jika kamu bukan INTP harus tahu bahwa INTP itu adalah orang yang :

Suka berpikir mendalam (Thinking introvert/Ti membuat mereka begini). Ti, membuat INTP suka ‘mementahkan’ yang sudah jadi. Mereka SANGAT suka berpikir. SANGAT suka mengutak atik apa yang sudah tampak dan jelas, lalu dipilah satu satu hingga sesuatu yang sudah oke itu jadi berantakan. Hal yang diutak atik itu tergantung apa yang jadi kesukaan INTP. Jika dia suka dengan komputer atau gadget, bersiaplah perangkat tersebut akan diutak atik sampai tidak berfungsi, lalu difungsikan lagi, lalu dirubah lagi hingga setengah berfungsi, adalakanya jadi mati total adakalanya jadi sekarat.

Permasalahannya, mereka tidak tahu apakah mereka bisa memperbaikinya. Mereka hanya mencari tahu. Dan syukur-syukur jalannya ketemu.

Permasalahan lainnya adalah mereka gampang teralihkan. Ah ya, setelah gadget berhasil dibuat setengah berfungsi setelah sebelumnya mati total, mereka ternyata pindah tertarik pada ilmu kuliner, lupakan gadget tapi di sudut lemari, karena ia sekarang sudah siap untuk mengaduk kuali berisi kuah kacang, eh ya, dia terinspirasi karena tadi sempat mengobrol dengan tukang batagor di sudut jalan… *tepok jidat

Saran saya : Para INTP… tulislah catatan. Buatlah hasil riset kamu. Ketika kamu ingat catatlah. Jadi begitu ketertarikan kamu berpindah ke hal lama, kamu tak harus mulai dari awal sekali, tapi cukup dari mana dulu kamu berhenti.

INTP itu tukang teori, ah ya…sukanya bikin hipotesa dan teori yang tidak teruji, ah ya memang tidak teruji. Soalnya dia ini Ti dan Ne, jika bukan intuisi ekstrovert (Ne) , maka si Ti tadi gandengannya pastilah Se (Sensing ekstrovert) , maka teorinya akan lebih praktikal dan lebih teruji, yang jelas-jelas saja dan nampak, berbeda dengan Ne yang memang selalu melihat probabilitas yang belum jelas arahnya kemana. Mereka percaya saja bahwa mereka akan menemukan koneksi dari semua riset yang mereka lakukan. Berbeda dengan Ni, atau intuisi introvert, Ni sudah melihat gambaran besar, mereka akan memangkas probabilitas dan menyesuaikan dengan gambaran besar mereka, Ne tidak tahu gambaran besarnya, mereka hanya bergerak antara satu probabilitas dan probabilitas yang lain, dan tau -tau, Aha… ternyata gerakan mereka tadi membuat suatu konektivitas yang baru…

Sebagai contohnya, INTP saya tidak pandai memasak. Saya lah yang hobinya memasak. Dia membantu saya untuk membuat hubungan antara satu resep dan resep lainnya, dan sekarang, saya sudah bisa tersenyum jika memasak. Saya ngga perlu pusing lagi jika memasak, saya melihat hubungan yang dia sendiri juga awalnya tidak tahu, tahukah kamu bahwa memasak sup, soto, gulai, cincang, isian martabak mesir, rendang, kari, baik untuk daging sapi atau ayam dasarnya adalah sama? Tahukah kamu bahwa memasak sambal kacang untuk batagor, siomay, gado gado, lotek, pical, dasarnya adalah sama? Dan apakah INTP saya otomatis jadi ahli masak? TIDAK. Dia tetap tidak bisa memasak. Sayalah yang bertambah kepandaian dalam memasak, dan saya tidak perlu sekolah masak untuk tahu bahwa sebenarnya dasar resep itu sederhana. Riset dialah yang membantu saya sehingga saya jadi ahli. Teori dia lah yang membuat saya bisa melihat.

Nah, INTP keahliannya adalah dalam menemukan kesederhanaan. Dia adalah si ahli riset. Dan riset itu bisa mahal atau murah. Tetapi harus ada sumber dayanya. INTP ahli dalam meriset, asalkan sumber dayanya tersedia. Dan itu tidak saja butuh dana dan waktu, tapi juga butuh orang yang mengerti. Kebanyakan orang akan melihat bahwa riset INTP ini sia sia alias buang buang duit, ah ya.. tentu saja benar, karena mereka melompat lompat dan risetnya seringkali seperti tidak ada hubungan antara satu dan lainnya. Satu lagi, mereka sangan OTONOM. Mereka tidak bisa diberi deadline dan sangat resisten jika disuruh dan diajari tentang bagaimana cara meriset. Mereka punya cara sendiri. Saya jadi ingin bercerita bagaimana 1 kuali kuah kacang saya berasa langu luar biasa ketika saya “dipaksa” mengikuti riset dia, dengan menggunakan bawang putih mentah yang banyak untuk bumbu sambal kacangnya. Berhari hari saya berpikir untuk bagaimana cara mengolah bumbu ini agar tidak mubazir. Tapi bagi dia itu bukan suatu yang mubazir. Karena memang dia akhirnya dapat petunjuk. Jika si INTP adalah sinpemilik autoritas di rumah, atau di kantor, atau di sekolah, setidaknya mendapat support penuh dari si pemilik autoritas, tentulah itu tak masalah. Tapi jika tidak? Tentu INTP akan ditekan, disuruh untuk tidak mubazir, untuk fokus, dan sebagainya selayaknya orang kebanyakan. Padahal kekuatan INTP itu justru di ketidak fokusan dia, dan bagaimana dia pada akhirnya menemukan hubungan antara beberapa hal yang tidak berhubungan.

Kenapa Einstein, Marie Curie disebut sebut sebagai INTP? Karena mereka meriset, dan riset mereka itu menghasilkan suatu teori yang sederhana. Apakah teori itu terbukti? Tidak. Banyak hukum hukum yang diciptakan dari teori relativitas dan teori fotolistrik Einstein. Bahkan setelah ia meninggal. Apakah ia meledakkan bom atom ketika menemukan E = mc2? Tidak. Ia bahkan menyesal telah merumuskan teori itu, sebab teori itulah yang menjadi dasar bom atom. Dan setelah ia meninggal, banyak teori yang tercipta dari e=mc2 dan menjadi salah satu pilar fisika modern. Teorinya sederhana, tapi turunan dari teori itu implikasinya sangat kompleks. Itulah INTP.

Saran saya: INTP perlu berkolaborasi dengan orang yang mengerti ketidakfokusannya. INTP tidak perlu merasa tertekan dengan ketidak fokusan dan imajinasinya yang melanglang buana kemana mana. Karena justru itulah kekuatan INTP. Selain berkolaborasi, INTP harus belajar bagaiman meminimalisir proyek risetnya, karena riset INTP ini tidak akan pernah berakhir. Mereka harus memikirkan ketahanan sumber daya yang mereka miliki, jika tidak mereka akan otomatis berhenti dan kehilangan banyak waktu, akibat sumber daya yang habis di tengah jalan. Dan setahu saya, INTP mau menunggu dan mulai lagi ketika punya sumber daya lagi.

INTP banyak mengalami canggung pergaulan. Karena mereka memang tampak “aneh”, mulai dari pemikiran, cara pandang hingga cara menjalani hidup. Dan itulah yang menyebabkan INTP suka mengurung diri, membatasi diri dari pergaulan dan memilih milih dalam berteman. Dan yaa… itu sebab karena INTP inferior dalam Fe atau Feeling ekstrovert. Mereka tidak tau cara bergaul yang sesuai norma kebiasaan. Kalau pun tahu, tetapi ketika mereka merasa itu tidak layak atau tidak sesuai dengan sisi dirinya, mereka lebih memilih tidak mau melakukan sesuai orang lain agar orang suka pada dia. Ah ya… tipe ini juga bukan tipe yang suka memoles kata kata atau “sugar coated”. Sehingga banyak yang salah paham dengan mereka. Belum lagi kecenderungan mereka yang selaluuu berada di tengah tengah proses berpikir… lengkaplah sudah titel yang disandang INTP, sebagai orang aneh yang tidak pandai bergaul.

Tapi apakah benar begitu? Tidak. INTP sebenarnya justru sangat pandai bergaul, tapi, tipikal introvert, mereka tidak bisa bergaul berkelompok, beramai ramai, mereka memilih pertemanan satu lawan satu, dan sangat terkesan erat.INTP sangat terganggu dengan gesture/ bahasa tubuh lawan bicara yang tidak sesuai, seperti, tidak fokus dengan pembicaraan mereka, terkesan meremehkan atau mengejek, dan dangkal atau suka berdebat kusir tanpa tahu dasar. INTP tidaklah selalu benar, dan mereka tahu itu. Mereka juga tidak suka merasa paling pintar dan justru mereka suka menggali lebih dalam walaupun itu artinya mereka menggagalkan satu hipotesa yang sudah mereka rancang lama dan melewati riset berkali kali. Saran saya untuk INTP, pergilah keluar, bertemanlah dengan banyak orang, dan kenali tipe mereka satu persatu, dan buatlah pengertian antar kelompok tipe. Hal ini berguna untuk INTP, agar mereka tidak salah paham dengan orang, dan orang setidaknya mengerti keanehan mereka dan menerima mereka sebagai tipe manusia yang unik. INTP perlu mengenali berbagai macam tipe dan pengelompokan manusia, agar ketika mereka bertemu tipe yang sama tapi orangnya berbeda, setidaknya mereka tahu bagaimana harus bersikap. Tidak canggung atau masuk ke zona tanda tanya. Karena perilaku normal dari seseorang yang tidak mengganggu bagi tipe orang kebanyakan, bisa jadi sangat mengganggu bagi INTP.

Contoh, ketika ada orang mengobrol dengan INTP dan lawan bicaranya matanya sibuk melihat ke arah lain, mungkin bagi tipe lain, itu tidak masalah, selagi obrolan nyambung, tapi INTP yang saya kenal, sangat terganggu. Ketika ia mengerti bahwa lawan bicaranya bukan berarti sedang melecehkan dia, tapi mungkin sedang ada masalah, sedang ada urusan tapi mencoba sopan dengan tetap berbicara dengan nya, atau akibat sebab lain, INTP saya jadi mengerti, dan dia bisa bersikap, pertama dia bisa menyudahi pembicaraan dan pergi, atau bertanya ke lawan bicaranya apa yang mengganggu lawan bicaranya sehingga tidak fokus. Hal ini sangat sederhana bagi tipe lain, tapi tidak bagi INTP. Dia harus tahu dasar, pada tipe yang mana ia harus menyudahi pembicaraan dan tipe mana ia harus bertanya. Ah ya… INTP memang rumit..!

INTP juga sangat berantakan, tak heran sebab fungsi Ti yang dia punya itu untuk berpikir, dan fungsi closurenya kecil, yaitu Fe, ada di posisi inferior. Ia juga pelupa. Lupa letak kacamata, pena, kunci, yah, wajarlah Si nya ada di fungsi ke tiga. INTP juga tidak peduli apakah kasurnya bersih atau berantakan. Kalau kasur terlalu penuh dengan buku, laptop, dan segala macam benda, bukan bendanya yang dirapikan, tapi dianya yang lebih baik tidur di lantai… *geleng-geleng kepala.

Saran saya : kerjakan walau sedikit. Kalau hari ini mau membersihkan kamar, mulailah. Walaupun itu hanya memindahkan kain kotor ke keranjang kain kotor. INTP sama seperti tipe lainnya, juga suka bersih dan rapi, hanya itulah… otaknha selaluuu sibuk berpikir, sehingga lupa menggerakkan otot-ototnya… hehehe..

Sebenarnya masih banyak lagi yang mau saya tuliskan, tapi ini sudah terlalu pagi menjelang subuh… baiklah… mungkin lebih baik saya istirahat dulu..

Terimakasih atas pertanyaannya  !

Komentar

Postingan Populer